Selasa, 14 Juni 2011

Anatomi Ginjal dan Saluran Kemih

Ginjal merupakan organ pada tubuh manusia yang menjalankan banyak fungsi untuk homeostasis, yang terutama adalah sebagai organ ekskresi dan pengatur kesetimbangan cairan dan asam basa dalam tubuh. Terdapat sepasang ginjal pada manusia, masing-masing di sisi kiri dan kanan (lateral) tulang vertebra dan terletak retroperitoneal (di belakang peritoneum). Selain itu sepasang ginjal tersebut dilengkapi juga dengan sepasang ureter, sebuah vesika urinaria (buli-buli/kandung kemih) dan uretra yang membawa urine ke lingkungan luar tubuh.

Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk  seperti kacang, terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.


Syntopi ginjal

Ginjal kiri Ginjal kanan
Anterior Dinding dorsal gaster Pankreas
Limpa
Vasa lienalis
Usus halus
Fleksura lienalis
Lobus kanan hati Duodenum pars descendens
Fleksura hepatica
Usus halus
Posterior Diafragma, m.psoas major, m. quadratus lumborum, m. transversus abdominis(aponeurosis), n.subcostalis, n.iliohypogastricus, a.subcostalis, aa.lumbales 1-2(3), iga 12 (ginjal kanan) dan iga 11-12 (ginjal kiri).
Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian:
  • Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
  • Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
  • Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
  • Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks
  • Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
  • Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor.
  • Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
  • Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
  • Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter.
  • Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.Unit fungsional ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus renalis/Malpighi (yaitu glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol (yang membawa darah dari dan menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi jaringan ginjal) Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi: (1) nefron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle yang terbenam pada medula, dan (2) nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut sebagai vasa rekta.
    Ginjal diperdarahi oleh a/v renalis. A. renalis merupakan percabangan dari aorta abdominal, sedangkan v.renalis akan bermuara pada vena cava inferior. Setelah memasuki ginjal melalui hilus, a.renalis akan bercabang menjadi arteri sublobaris yang akan memperdarahi segmen-segmen tertentu pada ginjal, yaitu segmen superior, anterior-superior, anterior-inferior, inferior serta posterior.
    Ginjal memiliki persarafan simpatis dan parasimpatis. Untuk persarafan simpatis ginjal melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui n.splanchnicus major, n.splanchnicus imus dan n.lumbalis. Saraf ini berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral. Sedangkan persarafan simpatis melalui n.vagus.
    Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.
    Syntopi ureter

    Ureter kiri Ureter kanan
    Anterior Kolon sigmoid a/v. colica sinistra
    a/v. testicularis/ovarica
    Duodenum  pars descendens Ileum terminal
    a/v. colica dextra
    a/v.ileocolica
    mesostenium
    Posterior M.psoas major, percabangan a.iliaca communis

    Laki-laki: melintas di bawah lig. umbilikal lateral dan ductus deferens Perempuan: melintas di sepanjang sisi cervix uteri dan bagian atas vagina
    Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.
    Ureter diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca communis, a.testicularis/ovarica serta a.vesicalis inferior. Sedangkan persarafan ureter melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior.
    Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.
    Syntopi vesica urinaria
    Vertex Lig. umbilical medial
    Infero-lateral Os. Pubis, M.obturator internus, M.levator ani
    Superior Kolon sigmoid, ileum (laki-laki), fundus-korpus uteri, excav. vesicouterina (perempuan)
    Infero-posterior Laki-laki: gl.vesiculosa, ampula vas deferens,rektum Perempuan: korpus-cervis uteri, vagina
    Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
    Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.
    Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor, n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun persarafan parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.

    Uretra
    Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
    Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa.
  • Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
  • Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
  • Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis).
  • Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
  • Sedangkan uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding uretra pada pria. Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter urethrae yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.

Hubungan Sistem Pencernaan dengan Reproduksi wanita

1. Mulut

Gusi hiperemi, berongga, dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karena kadar estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan poliferasi jaringan ikat (gingivitis tidak spesifik). Tidak ada peningkatan sekresi saliva. Namun, wanita mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva) perasaan ini diduga akibat wanita secara tidak sadar jarang menelan saat merasa mual.


2. Gigi

Wanita hamil memerlukan sekitar 1,2 g kalsium dan fosfor dalam jumlah yang kira-kira sama setyiap hari selama ia hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0.4 g daripada kebutuhan saat ia tidak hamil. Diet yang seimbang memenuhi kebutuhan ini. Namun, defisiensi diet yang berat dapat mengurangi simpanan unsur-unsur ini di dalam tulang, tetapi tidak menarik kalsium dari giginya. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa hamil. Oleh karena itu, pepatah kuno yang mengatakan “satu gigi untuk setiap anak” tidaklah benar. Hygiene gigi yang burukj selama masa hamil atau pada setiap waktu dangingivitis dapat menimbulkan karies gigi yang dapat menyebabkan gigi hilang.

3. Nafsu Makan

Nafsu makan berubah selama ibu hamil. Pada trimester pertama sering terjadi penurunan nafsu makan akibat mual (nausea) dan / atau muntah (vomitus). Mual dan muntah adalah masalah umum selama awal kehamilan. Banyak wanita yang merasa mual yang menyatakan keletihan. Wanita yang merasa mual sering mengatakan keletihan daripada mereka yang tidak mual, namun wanita yang merasa mual berat mengatakan keletihan yang lebih berat. Gejala ini muncul pada sekitar setengah jumlah kehamilan dan merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar hCG dalam darah. Pada trimester kedua,nausea dan vomitus lebih jarang dan nafsu makan meningkat. Peningkatan nafsu makan ini memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan janin.

4. Esofagus, Lambung, dan Usus Halus

Pada sekitar 15% sampai 20% wanita hamil, heniasi bagian atas lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke tuijuh atau ke delapan kehamilan. Keadaan ini disebabkan pergeseran lambung keatas, yang menyebabkan hiatus diafragma melebar. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita multi para, wanita yang gemuk, atau wanita yang lebih tua. Peningkatan produksiestrogen menyebabkan penurunan sekresi asam hydrochloride. Peningkatan produksi progesterone menyebabkan tonus dan motilitas otot polos menurun, sehingga terjdi regergitasiesofagus, peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristalsis balik. Akibatnya, wanita “tidak mampu mencerna asam” atau mengalami nyeri ulu hati (pirosis). Sebagai respons terhadap peningkatan kebutuhan selama masa hamil, besi siap di absorpsi di usus halus. Pada umumnya, jika individu kekurangan besi, absorpsi meningkat. Peningkatanprogesterone yang menyebabkan kehilangan tonus otot dan penurunan peristaltis menyebabkan absorpsi air di usus besar meningkat sehingga dapat terjadi konstipasi. Selain itu, konstipasi merupakan akibat hiperistalsis (perlambatan usus), pilihan makanan yang tidak lazim, kurang cairan, distensi abdomen akibat kehamilan, dan pergeseran khusus akibat kompresi. Hemoroid (varises vena di rectum dan anus) dapat semakin menonjol keluar atu berdarah saat buang air besar. Kebiasaan buang air tipe khas tinja terbentuk pada awal kehidupan. Variasi akan diperhatikan dan dapat dipersepsikan sebagai proses penyakit. Ileus yang melemah (melambat, pergerakan menurun) setelah melahirkan, kehilangan cairan setelah melahirkan dan rasa tidak nyaman di perineum menyebabkan konstipasi berlanjut.

5. Kandung Empedu dan Hati

Kandung empedu cukup sering distensi akibat penurunan tonus otot selama masa hamil. Peningkatan waktu pengosongan dan pengentalan empedu biasa terjadi. Gambaran ini, bersama hiperkolesterolemia ringan akibat peningkatan kadarprogesterone , dapat menyebabkan pembentukan batu empedu selama masa hamil. Fungsi hati sulit di nilai selama masa hamil, hanya sedikit perubahan fungsi hati yang terjadi selama masa hamil. Gejala-gejala yang mengganggu ini mereda segera setelah wanita melahirkan.

6. Rasa Tidak Nyaman di Abdomen

Perubahan pada abdomen yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman meliputi panggul berat atau tertekan, flatulen (pembentukan gas berlebihan dalam lambung), distensi dan kram usus, serta kontraksi uterus. Selain pergeseran usus, tekanan akibat pembesaran uterus meningkatkan tekanan vena di dalam panggul. Walupun kebanyakan rasa tidak nyaman diabdomen yang merupakan konsekuensi perubahan maternal yang normal, petugas kesehatan harus secara konstan waspada terhadap kemungkinan gangguan, seperti obstruksi usus atau proses peradangan.
Apendistis mungkin sulit didiagnosa. Apendiks bergeser ke atas dank e arah lateral, ke tempat yang tinggi dank ke kanan.

Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis Þ Radang usus buntu.
• Diare Þ Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi (Sembelit) Þ Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti Þ Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis Þ Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag Þ "Radang" pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia Þ Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.

Selasa, 31 Mei 2011

Sistem Pencernaan

 Susunan Saluran Pencernaan dan Aksesorisnya

Makanan yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan. Saluran pencernaan manusia tersusun berurutan, yaitu mulut, faring(daerah tekak), esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Terdapat pula organ aksesoris (tambahan) yang berhubungan dengan saluran pencernaan, yaitu kelenjar ludah (saliva), hati, kantung empedu, dan pankreas. Gigi dan lidah juga merupakan struktur tambahan di dalam mulut.

Proses pencernaan mutlak diperlukan untuk memperoleh zat-zat nutrisi yang diperlukan tubuh dari makanan yang kita makan. Makanan dicerna oleh saluran pencernaan kemudian diserap tubuh dan sisanya yang tidak dapat terserap akan dibuang dalam bentuk feses.

A. MULUT

Mulut merupakan rongga pertama dari saluran pencernaan. Proses yang terjadi di dalam mulut bersifat mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, makanan akan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah dan rongga mulut. Secara kimiawi, makanan di dalam mulut akan dicampur air liur (saliva). Air liur mengandung enzim-enzim yang dapat mengubah zat makanan sehingga lebih mudah diserap tubuh. Bibir selain membantu kita dalam berbicara, dapat juga mengetahui suhu dan tekstur dari makanan yang kita makan. Struktur tambahan dalam rongga mulut adalah gigi dan lidah.

GIGI

Sebagai salah satu struktur tambahan organ pencernaan, gigi akan mencerna makanan secara mekanis, yaitu dengan mengubah makanan menjadi berukuran lebih kecil sehingga lebih mudah dicerna oleh organ pencernaan dalam. Gigi susu (primer) berjumlah 20 buah, terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham kecil. Gigi tetap (sekunder) manusia berjumlah 32 buah, terdiri atas gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil dan gigi geraham besar.

Beberapa tipe gigi manusia serta fungsinya, yaitu:

1.gigi seri (incisor) → memegang dan memotong makanan

2.gigi taring (cuspid/canine) → mencabik, menyobek dan mengoyak makanan

3.gigi geraham kecil (premolar/bicuspid) → mengunyah dan menggilas makanan

4.gigi geraham besar (molar) → mengunyah dan melumatkan makanan.

Gigi yang pertama kali tumbuh sampai pada anak berusia 6 tahun disebut gigi susu. Jumlah gigi susu secara keseluruhan berjumlah 20 buah , tersusun atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham kecil. Rumus gigi susu adalah sebagai berikut:

Pada usia kurang lebih 6 tahun, gigi susu ini akan tanggal satu persatu kemudian diganti oleh gigi tetap. Gigi tetap berjumlah 32 buah, disusun oleh gigi seri, gigi taring, gigi geraham kecil, dan gigi geraham besar

Jika kita melihat struktur gigi, maka akan tampak susunannya sebagai berikut:

a. Email gigi (bagian terluar).

Merupakan bagian gigi yang paling keras, dibentuk oleh zat dentin yang berfungsi sebagai pelindung tulang gigi.

b. Tulang gigi (bagian dalam email gigi)

Terdiri atas zat kapur.

c. Rongga gigi

Di dalam rongga ini terdapat serabut saraf dan pembuluh darah kapiler.

d. Semen, (bagian akar gigi)

merupakan bagian yang berbatasan dengan tulang rahang.

Adapun bagian-bagian berdasarkan posisi tumbuh gigi:

a. puncak gigi atau mahkota gigi. merupakan bagian gigi yang muncul dari tulang rahang tempat gigi tumbuh.

b. leher gigi, yaitu bagian perbatasan antara mahkota gigi dengan akar gigi.

c. akar gigi, yaitu bagian gigi yang masuk ke dalam tulang rahang

B. FARING (Daerah Tekak)

Faring merupakan saluran yang menghubungkan rongga mulut dan rongga hidung dengan kerongkongan (esofagus) dan laring. Makanan setelah dicerna di rongga mulut akan didorong oleh lidah menuju faring. Di faring, terdapat uvula yang akan menutup jalan ke rongga hidung dan epiglotis yang akan menutup jalan ke saluran pernafasan ketika makanan ditelan sehingga makanan masuk ke dalam esofagus.

C. KERONGKONGAN (esofagus)

Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan faring dengan lambung. Dari faring, makanan akan bergerak menuju lambung dengan adanya gerak peristaltik. Gerak peristaltik adalah gerakan memijat dan mendorong makanan. Pada gerakan ini, otot pada kerongkongan akan berkontraksi dan berelaksasi sehingga makanan terdorong ke lambung. Gerakan ini juga terdapat di daerah lambung dan usus. Pada kerongkongan juga terdapat lapisan mukosa yang akan mensekresikan mukus (lendir) sehingga permukaannya tetap basah dan memudahkan makanan masuk ke lambung.

D. LAMBUNG (ventrikulus)

Lambung atau perut besar merupakan organ yang terletak di dalam rongga perut di sebelah kiri atas, di bawah sekat rongga dada (diafragma). Lambung disusun oleh otot polos. Bagian-bagian lambung secara berurutan, yaitu fundus, kardiak dan pilorus. Di dalam lambung, makanan diaduk sehingga tercampur dengan getah lambung. Campuran gumpalan makanan dengan getah lambung itu disebut kim. Getah lambung dihasilkan oleh dinding lambung.

Di dalam lambung terdapat asam lambung atau asam klorida (HCl). Getah lambung mengandung banyak enzim seperti pepsinogen, renin, dan lipase. Dengan adanya getah lambung , makanan yang masuk akan dicerna hingga membentuk kim. Pada perbatasan antara lambung dan usus halus terdapat otot melingkar yang disebut sphincter pylorus. Otot inilah yang mengatur masuknya makanan (kim) ke dalam usus halus.

USUS HALUS (intestinum)

Usus halus memiliki bentuk seperti pipa kecil yang berkelok-kelok (kira-kira 7,5 m) di dalam rongga perut. Usus halus terbagi menjadi bagian duodenum (usus dua belas jari), jejenum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Makanan (kim) di dalam usus halus akan diserap oleh dinding usus halus yang berupa jonjot-jonjot (villi). Dinding usus halus sebagai kelenjar eksokrin akan mensekresikan mukus, peptidase, sukrase, maltase, laktase, lipase, dan enterokinase. Usus halus sebagai kelenjar endokrin akan mensekresikan kolsistokinin dan sekretin. Bagian terpanjang dari usus halus adalah jejenum. Ileum akan menyerap zat-zat nutrisi dari kim ke pembuluh darah kapiler untuk kemudian diedarkan ke seluh tubuh.

USUS BESAR (KOLON)

Usus besar memiliki diameter yang lebih besar daripada usus halus. Usus besar terletak di sebelah kanan bawah rongga perut. Bagian awal dari usus besar ditandai dengan adanya bagian yang disebut usus buntu. Usus ini memiliki tambahan (ekor) yang disebut umbai cacing atau appendiks. Bagian-bagian dari usus besar meliputi kolon naik, kolon transversal, dan kolon menurun. Bagian akhir dari usus besar adalah rektum. Di dalam usus besar tidak terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Proses yang terjadi adalah penyerapan air dan mineral-mineral. Di dalam usus besar juga terdapat bakteri Escheria coli. Bakteri ini akan membantu membusukkan sisa-sisa makanan sampai terbentuk feses. Sisa makanan dalam bentuk feses akan disalurkan ke rektum

REKTUM DAN ANUS

Feses hasil dari usus besar akan masuk ke dalam rektum untuk kemudian dikeluarkan melalui lubang pelepasan (anus).

ORGAN AKSESORIS PENCERNAAN

KELENJAR LUDAH

Terdapat tiga pasang kelenjar ludah (saliva) utama, yaitu parotid (di bawah telinga), submandibular (di rahang bawah), dan sublingual (di bawah lidah). Kelenjar ludah menghasilkan air liur /saliva. Air liur tersebut mengandung air, lendir, desinfektan, garam mineral dan enzim amilase/ptialin untuk mengubah karbohidrat/zat tepung menjadi maltosa.


HATI

Hati terletak di sebelah kanan rongga perut. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh manusia dan terdiri atas 2 bongkah (lobus).

Beberapa fungsi hati antara lain:

a. memproduksi cairan empedu

b. melakukan detoksifikasi darah

c. membantu menjaga kadar gula darah

d. menguraikan lemak

e. menyimpan vitamin yang larut dalam lemak

f. mengatur pembentukan dan penghancuran sel darah

Dalam sistem pencernaan, hati akan mensekresikan cairan empedu ke kantung empedu. Cairan empedu merupakan cairan pencernaan yang dapat menguraikan lemak dan memproses sari-sari makanan.

KANTUNG EMPEDU

Kantung empedu merupakan organ yang berbentuk seperti buah pir. Fungsi kantung empedu adalah sebagai organ penampung cairan empedu (bilus) yang dihasilkan oleh hati untuk disalurkan ke dalam usus halus.

PANKREAS

Pankreas merupakan suatu kelenjar yang terletak di bawah lambung. Bagian kelenjar eksokrin dari pankreas mensekresikan getah pankreas yang berupa enzim-enzim pencernaan ke usus halus. Enzim-enzim tersebut antara lain enzim amilase, tripsin, lipase,dan peptidase. Enzim tersebut akan menguraikan protein, lemak dan karbohidrat menjadi asam amino, asam lemak, dan maltosa. Bagian kelenjar endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau Langerhans yang dapat mensekresikan hormon insulin dan glukagon ke dalam darah. Hormon tersebut berfungsi untuk mengatur kadar gula darah.

Sistem Pencernaan

Pembagian Regio Abdomen
REGIO ABDOMINIS
EMBRIOLOGI
Pembentukan organ-organ dalam abdomen berkaitan dengan suply artery, sistem saraf otonom, dan ganglion-ganglionnya yang bersangkutan:
1. Fore-Gut
Vaskularisasi oleh A. Coeliaca
Organ-organ yg termasuk adalah: Esofagus, gaster, 2/3 pars cranialis duodenum, hepar, lien, dan pankreas.
2. Mid-Gut
Vaskularisasi oleh A. Mesenterica Superior,
Organ-organ yg termasuk adalah: Duodenum 1/3 distal, jejunum, illium, caecum, appendix, colon ascendens, colon transversum 2/3 proximal.
3. Hind-Gut
Vaskularisasi oleh A. Mesenterica Inferior,Organ-organ yang termasuk adalah: colon transversum 1/3 distal, colon descendens, colon sigmoid, rectum

PEMBAGIAN REGIO ABDOMINIS

Regio abdomen terletak antara Situs Thoracis dan Situs Pelvicus. Regio ini terbagi oleh 2 pasang garis, yaitu sepasang garis vertikal dan sepasang garis horizontal, yaitu:
1) Garis vertikal
Masing-masing garis vertikal (midclavicular line) menghubungkan titik tengah clavicula sampai titik tengah lig inguinale (antara spina iliaca anterior superior dan symphysis pubis).
2) Garis Horizontal
a)Garis horisontal yang paling atas disebut planum subcostal, bidang horizontal ini menghubungkan titik terendah arcus costalis pada masing-masing sisi, yaitu cartilago costalis X. Planum ini terletak setinggi vertebra lumbalis III. Garis horisontal yang paling bawah disebut planum intertubercular, bidang horisontal ini menghubungkan kedua tuberkulum iliacum dan terletak setinggi vertebra lumbalis V

Garis-garis tersebut membagi regio abdominis menjadi 9 bagian. Pembagian regio abdominis juga dilakukan dalam kuadran-kuadran, menggunakan garis vertikal dan garis horizontal yang saling berpotongan di umbilicus

Organ-organ dalam pembagian 9 regio abdominis :
1) Area Hipokondrium dextra :
Hepar, esophagus, kantung empedu.
2) Area Epigastrium :
Gaster pars pyloricum, corpus pancreas, duodenum pars cranialis
3) Area Hipokondrium sinistra:
Lien, cauda pancreas, gaster pars corpus dan pars fundus
4) Area Lumbalis dextra:
Colon ascenden, ren dextra
5) Area Umbilicalis:
Jejunum, ileum, colon tranversum, omentum
6) Area Lumbalis sinistra:
Ren sinistra, colon descenden
7) Area Inguinal dextra:
Caecum, ovarium, tuba valopi dextra (wanita), appendix vermiformis
8) Area Supra pubis:
Vesika urinaria, uterus
9) Area Inguinal sinistra:
Colon sygmoid, ovarium sinistra

Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah:
1) Planum Trans pyloricum
Bidang horisontal ini melalui ujung-ujung cartilago costalis IX dextra dan sinistra, yaitu titik tempat pinggir lateral M. rectus abdominis (linea semilunaris) memotong arcus costalis. Bidang ini terletak setiggi corpus vertebra lumbalis I.
2) Planum Intercristale
Bidang ini berjalan melalui titik tertinggi crista iliaca dan terletak setinggi corpus vertebra lumbalis IV. Bidang ini digunakan sebagai petunjuk pungsi lumbar (lumbar puncture)
3) McBurney
Titik ini terletak sepertiga dalam dextra sebuah garis yang menghubungkan SIAS dextra dan Umbilicus, merupakan letak pangkal Appendix Vermiformis
4) v. LANZ
Titik ini terletak sepertiga luar dextra sebuah garis yang menghubungkan kedua SIAS, titik ini merupakan letak ujung Appedix vermiformis
5) Linea Alba
Kelanjutan Aponeurosis tiga otot abdomen (MOIA, MOEA, MTA) sebagai garis tengah tubuh berjalan dari xiphoideus sternum menuju pubis melewati umbilicus.
6) Lig. Inguinale/ Poupart’s lig
Ligamen yang menghubungkan SIAS dan tuberculum pubicum. Merupakan lipatan dari pinggir bawah aponeurosis m. obliqus externus abdominis.
7) Linea Semilunaris/ Spigel’s
Garis lengkung sebagai batas lateral m.rectus abdominis dan menyilang arcus costalis pada ujung cartilago costalis IX

MEMBRAN, CAVUM, ABNORMAL, FIKSASI INTRA-ABDOMEN
A. Peritoneum
Merupakan selaput jaringan membran serosa meliputi organ dalam+dinding abdomen.
Jenis : a) Peritoneum parietale : membungkus seluruh dinding abdomen.
b) Peritoneum viscerale : membungkus organ dalam tertentu.
Keberadaan peritoneum menyebabkan ada dua jenis kelompok organ :
1) Organ Intra peritoneal
Ciri : diliputi oleh peritoneum viscerale lebih dari setengah luas permukaan organ, mudah bergerak karena memiliki fiksasi berupa tangkai menuju dinding posterior abdomen.
Jenis : Gaster, Duodenum cranialis, Jejunum, Illium, Appendix, Hepar, Lien, Pankreas cauda, Colon Transversum, Colon sigmoid
2) Organ Ekstra peritoneal
Ciri : Tidak mudah bergerak karena terfixasi pada dinding abdomen posterior, terliputi peritoneum viscerale kurang dari separo permukaan organ.
Jenis : Duodenum pars descenden-horisontalis-ascendens, caecum, colon ascenden, colon descenden, Rectum, pankreas caput-collum-corpus, Ren dextra-sinistra, gld.Suprarenalis, Vesica urinaria

Jumat, 27 Mei 2011

Lapisan Kulit

Kulit merupakan bagian permukaan luar dari tubuh kita. Oleh sebab itu, kulit sering berinteraksi dengan lingkungan. Jika kita perhatikan pada permukaan kulit akan kita temukan rambut-rambut lembut yang muncul dari pori-pori.

organ kulit
1)Epidermis (Kutilkula)

Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain seperti berikut :

a) Stratum korneum yang disebut juga lapisan zat tanduk.
Letak lapisan ini berada paling luar dan merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel mati, dan akan mengalami pengelupasansecara perlahan-lahan, digantikan dengan sel telur yang baru.

  b) Stratum lusidum, yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut. Semakin banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi semakin gelap.
Add caption
2)Dermis (Kulit Jangat)
Jaringan dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5 mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan dermis terletak di bawah
lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut. Folikel rambut dan struktur sekitarnya

a)Akar Rambut
Di sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor pili), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat otot-otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.

b)Pembuluh Darah
Pembuluh darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.

c)Kelenjar Minyak (glandula sebasea) Kelenjar minyak terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar rambut tidak kering.

d)Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Bagian tubuh yang banyak terdapat kelenjar keringat adalah bagian kepala, muka, sekitar hidung, dan lain-lain. Kelenjar keringat tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki.

e)Serabut Saraf
Pada lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin, nyeri, dan sebagainya.
Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon, yaitu suatu zat yang memiliki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki. Feromon ini dapat memikat lawan jenis.

b.Fungsi Kulit
Kulit merupakan organ ekskresi tempat pengeluaran keringat. Bagian dari kulit yang berfungsi untuk hal ini adalah kelenjar keringat. Pernahkah Anda berpikir, mengapa pada saat udara panas kita banyak mengeluarkan keringat? Ternyata hal itu terkait dengan fungsinya, yaitu sebagai pengatur suhu tubuh. Keringat yang dikeluarkan dapat menyerap panas tubuh, untuk mempertahankan panas tubuh agar stabil. Pangkal dari kelenjar keringat terletak berdekatan dengan kapiler darah. Air dan garam mineral yang berada pada kapiler darah akan diserap oleh kelenjar keringat, dan dikeluarkan dalam bentuk keringat.

Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai berikut.
1)Melindungi Tubuh dari Panas, Kuman, dan Gesekan Dari Luar
Kulit bagaikan benteng yang dikelilingi penuh dengan musuh yang selalusiap menerobos masuk jika ada bagian dari benteng tersebut yang terbuka. Musuh tersebut adalah kuman. Apabila kuman-kuman ini dapat masuk kedalam tubuh dan ikut dalam peredaran darah maka akan membahayakan tubuh. Misalnya Staphylococcus aerus dapat menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain jerawat, bisul sampai, infeksi paru-paru.

2)Mengatur Suhu Tubuh
Kulit dapat mendinginkan dan menghangatkan tubuh. Coba Anda perhatikan kulit Anda ketika suhu udara terlalu dingin atau panas! Bagaimana keadaannya? Pada saat udara dingin maka pembuluh darah kulit akan menutup sehingga darah tidak mengalir ke sana akibatnya kulit kelihatan pucat. Kondisi ini bertujuan untuk membantu agar panas tubuh
tidak mudah hilang sehingga darah dapat terlindungi. Dalam kondisi ini, kelenjar keringat pun akan tertutup rapat untuk mencegah pembetukan keringat. Adapun pada keadaan suhu tubuh meningkat, maka ujung-ujung saraf pada kulit akan membuka, akibatnya banyak darah mengalir ke kulit dengan tujuan untuk didinginkan oleh udara di sekitarnya. Itulah sebabnya seseorang tampak memerah pada saat kepanasan.

3)Mengatur Pengeluaran Air
Kulit dapat mengontrol kehilangan air dari dalam tubuh, karena jika tubuh kehilangan air secara berlebihan maka akan membahayakan tubuh. Kadang-kadang ditemukan seseorang mengalami pingsan setelah mengikuti upacara bendera di terik panas matahari. Hal ini disebabkan karena pengeluaran keringat yang berlebihan sehingga mengakibatkan kondisi yang disebut “lapar garam”.

c.Kelainan pada Kulit
Kulit dapat mengalami gangguan, di antaranya, jerawat, bisul, flek (noda hitam) dan kanker kulit. Timbulnya jerawat dan bisul disebabkan karena produksi kelenjar minyak yang berlebihan sehingga menyumbat salurannya. Karena saluran keluarnya tersumbat maka banyak minyak yang tertinggal di dalam kulit dan menjadi makanan bagi bakteri tertentu, maka munculah jerawat atau bisul. Flek atau noda hitam di wajah, dapat terjadi karena daerah-daerah tertentu yang bersifat peka terhadap sinar ultraviolet matahari, sehingga merangsang pigmentasi dan membentuk bercak hitam. Kecenderungan ini terjadi pada orang yang berkulit putih. Adapun kanker kulit dapat juga disebabkan oleh sinar ultraviolet yang berlebihan. Jaringan kulit dapat mengalami kelainan misalnya luka bakar. Akibat luka bakar ini protein jaringan terdenaturasi. Gejalanya adalah bengkak, merah, melepuh, dan menyebabkan rasa sakit di kulit. Luka bakar jika dibiarkan akan menyebabkan infeksi pada jaringan kulit dan gangguan pernapasan. Hal -hal yang perlu diketahui untuk memberikan pertolongan pada luka bakar yang ringan antara lain seperti berikut.

1)Mencelupkan luka bakar ke dalam air dingin untuk mengurangi rasa sakit.
2)Kulit melepuh yang telah pecah dibersihkan dengan sabun dan air kemudian diberi obat jenis perak sulfadiasin.
3)Lepuh yang pecah tidak perlu dipecahkan karena dapat mengakibatkan infeksi kuman.
4)Minum obat antibiotika
Apabila luka bakar tersebut parah dan hebat yang harus dilakukan:
1)apabila mengenai saluran pernapasan, maka perlu dilakukan pernapasan buatan agar tidak sesak napas;
2)luka-luka dibersihkan agar tidak terinfeksi kuman;
3)diberi antibiotika;
4)jika penderita shock perlu diberi infus.

Sistem Integumen

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup". Sistem integumen merupakan suatu sistem yang sangat bervariasi, sehingga strukturnya tersusun oleh organ atau struktur.